PRESTASI SANG DUTA SENI


Created At : 2017-08-28 01:33:38 Oleh : Wiwid Kec. Secang Berita / Artikel Dibaca : 504

Kesenian Tradisional, apapun bentuknya, merupakan warisan budaya leluhur yang wajib dilestarikan.  Oleh karena itu sudah menjadi tanggungjawa bersama untuk mengupayakan berbagai cara agar kesenian tersebut tidak punah bahkan agar lebih dikenal dan berkembang dengan baik.  Pemikiran inilah yang mendasari Ibu Murwani Setyaningsih atau yang lebih akrab dipanggil Bu Murni untuk mendirikan Sanggar Seni BRAYAT LARUNG SAMUDRO, sanggar seni Tari Kubro Siswo dan Dayakan dimana  kedua tarian ini adalah kesenian tradisional asli dari daerah Magelang. Sanggar seni ini beralamat di Lingkungan Secang Atas Kalurahan Secang.

 

Sanggar seni yang berdiri pada tahun 2013 pada awal mulanya adalah hasil inspirasi dari putra tertua Bu Murni, Bagus Yudha Baruna yang sangat suka menonton tarian Kubro Siswo dan Dayakan karena memang terhadap putra putrinya Bu Murni selalu mengajarkan untuk mencintai seni tradisional daerahnya.  Secara otodidak Bu Murni dan Bagus belajar kedua jenis tarian ini dan selanjutnya mengajarkan kepada 60 orang anggota sanggar yang kemudian direkrut.  Latihan rutin seminggu sekali dilakukan untuk meningkatkan kapasitas para anggotanya.  Sanggar seni ini berkembang dengan baik dan melalui usulan yang dilakukan oleh Pemerintah Kecamatan Secang kemudian dikukuhkan oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Magelang dengan Piagam Pengesahan Nomor 431.1/1671/P-KS/23/2016 tanggal 12 Mei 2016.

 

Banyak pagelaran dan festival seni yang diikuti oleh Brayat Larung Samudro.  Baru-baru ini sanggar seni ini menjadi Duta Seni mewakili Kecamatan Secang dalam Parade Gebyar Seni Budaya Kota Mungkid Ke-4 Dalam Rangka HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-72 yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Magelang. 



Sebelumnya sanggar seni ini sudah menjadi langganan Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Magelang untuk menjadi Duta Seni Kabupaten Magelang di berbagai ajang seni Tingkat Provinsi Jawa Tengah.  Bahkan banyak prestasi yang telah diraih oleh sanggar seni Brayat Larung Samudro, antara lain Juara III pada Perebutan Piala KP. Tirto Kusumo (Dirjend. Pembinaan Kesenian Dan Perfilman) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 2013,  Juara III sekaligus Juara Favorit pada Ruwat Rawat Borobudur dan mendapatkan Trophy Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2014, Penyaji Favorit pada ajang Festival Kesenian Rakyat Borobudur selama 3 tahun berturut-turut, yaitu tahun 2015, 2016 dan 2017, dan masih banyak lagi prestasi yang diraih.

Hebatnya, semua biaya yang dibutuhkan untuk operasional sanggar seni ini ditanggung oleh Bu Murni secara pribadi dan pendapatan dari “upah tanggapan”, bahkan untuk kostum tari yang demikian indah dirancang dan dibuat sendiri oleh Bagus.  Kostum ini juga disewakan sehingga sanggar mendapat tambahan pemasukan dari hasil sewanya.   Sebetulnya sanggar seni ini sudah pernah mendapat tawaran kontrak untuk tampil secara rutin di pelataran Candi Borobudur, Kampung Rawa dan Pantai Marina oleh pengelola pariwisata di tiga lokasi tersebut, namun karena belum ada kesepakatan masalah waktu maka tawaran tersebut sampai sekarang belum dapat dipenuhi karena mayoritas anggota sanggar adalah pelajar setingkat SLTA yang masih harus memenuhi jam belajar.

Kewajiban untuk mengupaya melestarikan budaya tradisional warisan leluhur sudah dilakukan oleh seorang Bu Murni, apa yang bisa dilakukan oleh pemerintah melalui instansi terkait untuk mendukung kewajiban ini ?  
GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara